Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kegemaran anak agar mau mengonsumsi sayuran. Seperti yang dilakukan oleh SDIT BBS Bogor, yang mengajak siswanya untuk memanen kangkung. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 9 Mei 2023, dan dan berlokasi di kebun percobaan milik sekolah ini, diikuti oleh siswa-siswi kelas I hingga kelas V. Tak ketinggalan,
kegiatan ini juga diikuti oleh para guru serta sejumlah instruktur kebun.
Kangkung yang memiliki nama ilmiah Ipomoea aquatica forsk, secara botani masuk dalam keluarga Convolvulaceae. Sayuran berdaun hijau ini rendah kalori, rendah lemak, kaya vitamin, dan memiliki sifat antioksidan. Oleh karena itu, sering direkomendasikan ahli diet menjadi makanan untuk pengendali kolesterol dan penurunan berat badan.
Dikutip dari Stylecraze, manfaat sayur kangkung untuk kesehatan adalah mencegah penyakit jantung. Hal ini berhubungan dengan kemampuannya menurunkan kolesterol. Jika kolesterol teroksidasi menempel pada dinding pembuluh darah, akibatnya menyebabkan penyumbatan arteri, serangan jantung, dan stroke. Kangkung memiliki nutrisi penting tertentu seperti vitamin A dan C serta konsentrasi beta-karoten yang tinggi.
Nutrisi tersebut berperan sebagai antioksidan untuk mengurangi radikal bebas dalam tubuh, sehingga mencegah kolesterol teroksidasi. Selain itu, folat yang terkandung dalam kangkung membantu mengubah bahan kimia berbahaya, yang disebut homosistein. Kandungan homosistein tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Magnesium kangkung juga bermanfaat menurunkan tekanan darah dan memberikan perlindungan terhadap kesehatan jantung.
Mengingat besarnya manfaat mengonsumsi kangkung, aktivitas mulai menanam hingga memanen ini menghadirkan kebahagiaan tersendiri. Kepala SDIT BBS Bogor, Nawawi, S.Hut, S. Pd, mengungkapkan bahwa aktivitas berkebuan ini merupakan bagian dari edukasi agar para siswa memiliki pengetahuan khususnya dalam bidang bertani dan berkebun. Selain itu, siswa juga diharapkan memiliki pandangan yang bagus terkait kebiasaan mengonsumsi sayuran. “Biar tertarik makan sayur,” ungkapnya.
Setelah kegiatan ini, pihak sekolah akan kembali melanjutkan program belajar berkebunnya. Lahan yang ada akan kembali diolah untuk persiapan musim tanam berikutnya. Instruktur kebun sekolah, Hadi Wiyarno, S.Pt, mengungkapkan bahwa pihaknya tertarik untuk menanam jenis sayuran lainnya. Meskipun demikian, ia belum bisa menyampaikan sayuran jenis apa yang akan ditanam. “Kita tunggu saja nanti,” tuturnya. *
